Sabtu, 08 Juni 2013 berlangsung acara yang cukup meriah di Kampus Huaqiao University. Acara ini berupa pasar malam yang digagas dan dilaksanakan oleh para mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Huaqio University China. Acara bertajuk: ”Wonderful Indonesian Festival 2013” merupakan moment untuk memperingati hari Kebangkitan Nasional.
Acara dilangsungkan di lapangan olahraga depan kampus fakultas Bahasa dan budaya Mandarin Huaqio University yang terletak di jl Jiageng N0 08 Jimei Xiamen Fujian Province China.
Keramaian Acara:

Pengunjung mahasiswa dari Eropa:

Pasar malam ini mulai ramai dikunjungi oleh para mahasiswa dari berbagai Negara dan warga china sejak pukul 17.00 padahal acara secara resmi dibuka pada pukul 17.45 waktu Xiamen (sama dengan waktu WITA). Acara dibuka secara resmi oleh KJRI Guangzhou dalam hal ini adalah Bapak Gantosori Tanjung didampingi oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Budaya Mandarin serta Dekan Institut Fanhua Huaqiao University dengan pengguntingan pita.
Pengguntingan Pita Tanda Acara dimulai:

Dalam sambutannya Bapak Gantosori menyatakan: “ Kami atas nama pribadi dan Negara menyambut dengan senang atas diselenggarakannya kegiatan ini dan berharap untuk bisa dijadikan agenda tahunan di kampus Huaqiao University. Acara seperti ini bisa dijadikan wahana untuk semakin memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat dari berbagai Negara, karena saya yakin yang hadir di mala mini adalah datang dari berbagai Negara dan bangsa. Kami juga menyatakan berterimakasih kepada pihak Kampus Huaqiao University yang telah mendukung penuh atas terselenggaranya acara Wonderful Indonesian Festival 2013.”
KJRI Guangzhou Bapak Gontosari Tanjung memberikan sambutan didampingi penerjemah Mas Novi Basuki:

Di panggung utama disajikan berbagai gelar budaya yang berupa tari-tarian nusantara. Di antaranya adalah: tari anak Medan, tari Mahakam, Tari Cendrawasih, Angklung dari kelompok Quiqiao (Keturunan Tiongkok yang dulu lahir di Indonesia dan pulang ke China pada awal Orde Baru), penampilan grup Band WWJ, Paduan suara, pantomime juga berbagai lagu-lagu Indonesia, juga dimeriahkan oleh penampilan mahasiswa Thailand yang menyanyikan lagu Indonesia.
Para Pengunjung antri membeli tiket dan kupon belanja:

Yang tak kalah menariknya adalah stand bazaar yang ada di depan panggung utama. Ada sekitar dua puluh stand yang menjajakan berbagai masakan khas Indonesia juga ada stand makanan dari mahasiswa Thailand. Di stand bazaar dengan mudah dapat ditemui berbagai masakan khas Indonesia diantaranya: lontong tahu gimbal, sate, lumpia, klepon, es cincau, dan lain-lain. Bahkan makanan sudah ludes terjual sebelum acara selesai. Setelah masakan khas Indonesia habis akhirnya para pengunjung pun berebut ke stand masakan Thailand sehingga juga ikut habis. Berbagai stand makanan sudah ludes diserbu pengunjung pada pukul 19.30 padahal acara masih terus berlangsung sampai pukul 21.00. Banyak pengunjung yang kecewa dengan habisnya berbagai makanan tersebut.
Panitia juga membuka stand khusus yang berisi berbagai permainan tradisional Indonesia, diantaranya: Permainan Egrang, Congklak, Lompat Karet, dll. Juga ada stand berbagai pakaian adat Indonesia yang disewakan kepada pengunjung untuk berfoto dan sangat ramai dikunjungi pengunjung.
Seorang Pengunjung bermain Egrang:

Di panggung utama pada pukul 19.30 dinyanyikan lagu Bengawan Solo oleh para mahasiswa Institut Fanhua Huaqiao University. Sebelum mereka menyanyikan lagu tersebut dengan paduan suara terlebih dahulu ada pidato berbahasa Indonesia yang menceritakan akan kecintaan mereka terhadap bahasa Indonesia.
Paduan Suara mahasiswa China menyannyikan lagu Bengawan Solo karya GESANG:

Dalam acara ini juga dibagikan berbagai doorprize untuk para pengunjung yang diundi oleh panitia dan hadiah utamanya adalah berupa sepeda lipat yang diundi menjelang akhir acara.
Pemenang Doorprize utama:

Acara diakhiri dengan Tari Kecak secara kolosal oleh para mahasiswa dan ditutup dengan lagu Indonesia Pusaka disertai lirik versi Mandarin dengan diiringi dengan tarian kibaran merah putih. Tanggap Sasmita selaku ketua panitia menyatakan sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini dan berharap semoga bisa dijadikan acara rutin tahunan pada tahun-tahun mendatang.
Tari Cendrawasih:

Tari Mahakam:

Tari Kecak:

Merah putih teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini
Merah putih teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini
Merah putih teruslah kau berkibar
Ku kan selalu menjagamu
ini gambar-gambar yang lain:
Penampilan Phantomim:

Penampilan Cheer Leaders:

Penampilan Band WWJ:

Keramaian Pengunjung stand:

Mahasiswa dr Thailand dan dari Polandia:

Tarian Anak Medan:

Paduan Suara:

Duet Maut Bang Zhul dan Mbak Angie dengan iringan gitar Bung Moris:

Lompat Tali Karet:

Stand PNS (sedang belajar di Huaqiao University):

Acara dilangsungkan di lapangan olahraga depan kampus fakultas Bahasa dan budaya Mandarin Huaqio University yang terletak di jl Jiageng N0 08 Jimei Xiamen Fujian Province China.
Keramaian Acara:
Pengunjung mahasiswa dari Eropa:
Pasar malam ini mulai ramai dikunjungi oleh para mahasiswa dari berbagai Negara dan warga china sejak pukul 17.00 padahal acara secara resmi dibuka pada pukul 17.45 waktu Xiamen (sama dengan waktu WITA). Acara dibuka secara resmi oleh KJRI Guangzhou dalam hal ini adalah Bapak Gantosori Tanjung didampingi oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Budaya Mandarin serta Dekan Institut Fanhua Huaqiao University dengan pengguntingan pita.
Pengguntingan Pita Tanda Acara dimulai:
Dalam sambutannya Bapak Gantosori menyatakan: “ Kami atas nama pribadi dan Negara menyambut dengan senang atas diselenggarakannya kegiatan ini dan berharap untuk bisa dijadikan agenda tahunan di kampus Huaqiao University. Acara seperti ini bisa dijadikan wahana untuk semakin memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat dari berbagai Negara, karena saya yakin yang hadir di mala mini adalah datang dari berbagai Negara dan bangsa. Kami juga menyatakan berterimakasih kepada pihak Kampus Huaqiao University yang telah mendukung penuh atas terselenggaranya acara Wonderful Indonesian Festival 2013.”
KJRI Guangzhou Bapak Gontosari Tanjung memberikan sambutan didampingi penerjemah Mas Novi Basuki:
Di panggung utama disajikan berbagai gelar budaya yang berupa tari-tarian nusantara. Di antaranya adalah: tari anak Medan, tari Mahakam, Tari Cendrawasih, Angklung dari kelompok Quiqiao (Keturunan Tiongkok yang dulu lahir di Indonesia dan pulang ke China pada awal Orde Baru), penampilan grup Band WWJ, Paduan suara, pantomime juga berbagai lagu-lagu Indonesia, juga dimeriahkan oleh penampilan mahasiswa Thailand yang menyanyikan lagu Indonesia.
Para Pengunjung antri membeli tiket dan kupon belanja:
Yang tak kalah menariknya adalah stand bazaar yang ada di depan panggung utama. Ada sekitar dua puluh stand yang menjajakan berbagai masakan khas Indonesia juga ada stand makanan dari mahasiswa Thailand. Di stand bazaar dengan mudah dapat ditemui berbagai masakan khas Indonesia diantaranya: lontong tahu gimbal, sate, lumpia, klepon, es cincau, dan lain-lain. Bahkan makanan sudah ludes terjual sebelum acara selesai. Setelah masakan khas Indonesia habis akhirnya para pengunjung pun berebut ke stand masakan Thailand sehingga juga ikut habis. Berbagai stand makanan sudah ludes diserbu pengunjung pada pukul 19.30 padahal acara masih terus berlangsung sampai pukul 21.00. Banyak pengunjung yang kecewa dengan habisnya berbagai makanan tersebut.
Panitia juga membuka stand khusus yang berisi berbagai permainan tradisional Indonesia, diantaranya: Permainan Egrang, Congklak, Lompat Karet, dll. Juga ada stand berbagai pakaian adat Indonesia yang disewakan kepada pengunjung untuk berfoto dan sangat ramai dikunjungi pengunjung.
Seorang Pengunjung bermain Egrang:
Di panggung utama pada pukul 19.30 dinyanyikan lagu Bengawan Solo oleh para mahasiswa Institut Fanhua Huaqiao University. Sebelum mereka menyanyikan lagu tersebut dengan paduan suara terlebih dahulu ada pidato berbahasa Indonesia yang menceritakan akan kecintaan mereka terhadap bahasa Indonesia.
Paduan Suara mahasiswa China menyannyikan lagu Bengawan Solo karya GESANG:
Dalam acara ini juga dibagikan berbagai doorprize untuk para pengunjung yang diundi oleh panitia dan hadiah utamanya adalah berupa sepeda lipat yang diundi menjelang akhir acara.
Pemenang Doorprize utama:
Acara diakhiri dengan Tari Kecak secara kolosal oleh para mahasiswa dan ditutup dengan lagu Indonesia Pusaka disertai lirik versi Mandarin dengan diiringi dengan tarian kibaran merah putih. Tanggap Sasmita selaku ketua panitia menyatakan sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini dan berharap semoga bisa dijadikan acara rutin tahunan pada tahun-tahun mendatang.
Tari Cendrawasih:
Tari Mahakam:
Tari Kecak:
Merah putih teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini
Merah putih teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini
Merah putih teruslah kau berkibar
Ku kan selalu menjagamu
ini gambar-gambar yang lain:
Penampilan Phantomim:
Penampilan Cheer Leaders:
Penampilan Band WWJ:
Keramaian Pengunjung stand:
Mahasiswa dr Thailand dan dari Polandia:
Tarian Anak Medan:
Paduan Suara:
Duet Maut Bang Zhul dan Mbak Angie dengan iringan gitar Bung Moris:
Lompat Tali Karet:
Stand PNS (sedang belajar di Huaqiao University):